Minggu, 06 Maret 2011

Tahap Perkembangan Psikososial




Tahap psikososial merupakan tahap perkembangan yang dipengaruhi oleh faktor sosial dan kultur. Erikson menemukan bahwa dalam tahap-tahap kehidupan setiap individu, terdapat tugas-tugas perkembangan penting yang perlu diselesaikan dengan baik. Keberhasilan individu dalam menyelesaikan suatu tugas perkembangan awal akan menjadi dasar bagi tugas perkembangan selanjutnya, sehingga kemungkinan individu untuk dapat menyelesaikan tugas berikutnya akan lebih besar. Namun sebaliknya, kegagalan individu dalam menyelesaikan tugas dalam suatu tahap perkembangan akan cenderung menghambat individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan pada tahap selanjutnya. Seorang anak harus melewati tahapan perkembangan psikososial ini secara urut dan masing-masing tahapan harus diselesaikan dengan baik.

Usia 0 - 12/ 18 bulan  Basic trust vs mistrust
Pada fase ini anak mulai mengembangkan sense mengenai dunia yang baik
dan aman. Pada masa ini penting bagi bayi untuk menyeimbangkan trust (yang memampukan mereka untuk menjalin hubungan yang intim dengan orang lain) dan mistrust (yang
memampukan mereka untuk melindungi diri mereka sendiri, baik dari orang asing
maupun dari benda asing).Jika trust mendominasi maka anak akan mengembangkan “the virtue of hope”; kepercayaan bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan dan desire yang
mereka miliki (Erikson, 1982).
Jika mistrust yang mendominasi maka anak akan mempersepsi dunia sebagai
tidak bersahabat dan tidak dapat diprediksi dan dikemudian hari anak
akan mengalami kesulitan dalam hubungan sosial.
Pertanyaannya adalah bagaimana agar anak dapat mengembangkan trust?
Critical element dari trust ini adalah pengasuhan yang sensitif,
responsive dan konsisten. Misalnya dalam hal memenuhi kebutuhan makan si
bayi, dalam hal ini ibu menjadi representasi dari dunia.

Usia 12/ 18 bulan - 3 tahun  autonomy vs shame & doubt
Tahap kedua ini ditandai dengan peralihan kemampuan bayi yang awalnya
dikontrol oleh faktor eksternal (ibu) ke self control. Toilet training
menjadi issue yang penting pada masa ini. Toilet training yang kurang
berhasil pada tahap ini dipercaya berpengaruh terhadap kemandirian, self
control dan kebiasaan anak dalam menjaga kebersihan.
Fase yang disebut negativistik ada pada masa ini (meningkat pada usia 3
- 4 tahun dan akan menurun pada usia sekitar 6 tahun). Itulah sebabnya
orangtua perlu menghindari ‘teriakan-teriakan TIDAK dan JANGAN’ karena
menurut penelitian hal itu akan ikut berpengaruh terhadap self control
anak dan sense of competency.

Usia 3 - 6 tahun initiative vs guilt
Pada masa ini anak belajar memiliki keberanian untuk melakukan sesuatu/
mencapai goal tanpa dihalangi ataupun tanpa perasaan bersalah dan
takut dihukum (Erikson, 1982). Dengan kata lain penting sekali untuk
mendorong anak untuk mencapai tujuan tertentu dan memberikan pujian ketika ia
berhasil melakukannya (hal ini sangat berguna untuk menumbuhkan
motivasi internal si anak).
Jika anak tidak dapat menyelesaikan krisis pada masa ini dengan baik
(misalnya: anak selalu dipersalahkan ketika melakukan sesuatu“tuh kan
kamu sih jadi berantakan deh”, “tuh kan mama bilang juga apa, pecah deh
piring mama”) anak dapat menjadi seorang dewasa yang mempersepsikan
kesuksesan sebagai showing off bukan sesuatu datang dari dalam dirinya,
anak juga akan menjadi pribadi dewasa yang intolerant, tidak spontan,
dan sering mengalami psikosomatis. (psikosomatis ini adalah sakit yang
disebabkan karena psikis bukan fisik, misalnya: anak sakit perut karena
mau ulangan matematika, sakit kepala karena takut dimarahi, dsb).

Usia 6 - 12 tahun/ remaja industry vs inferiority
Pada fase ini penting bagi seorang anak yang beranjak remaja untuk
memiliki pandangan bahwa diri memiliki kemampuan untuk menguasai skill
tertentu dan mampu menyelesaikan tugas (disebut juga dengan self esteem).
Anak harus sudah mulai mempelajari keterampilan-keterampilan yang baik
sesuai dengan lingkungan masyarakat mereka (misalnya di kota Jakarta,
pada masa ini anak mulai belajar untuk membaca dan menulis, di
Alaska, anak pada masa ini belajar untuk berburu dan menangkap ikan).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar