Senin, 21 Februari 2011

Trankultural(Etno)



A.  Latar Belakang
Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body of knowledge yang kuat, yang dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan. Perkembangan teori keperawatan terbagi menjadi 4 level perkembangan yaitu metha theory, grand theory, midle range theory dan practice theory.

Salah satu teory yang diungkapkan pada midle range theory adalah Transkultural Nursing Theory. Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan terjadinya cultural shock.

Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat
tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan beberapa mengalami disorientasi.

Salah satu contoh yang sering ditemukan adalah ketika klien sedang mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau negara diperbolehkan seseorang untuk mengungkapkan rasa nyerinya dengan berteriak atau menangis. Tetapi karena perawat memiliki kebiasaan bila merasa nyeri hanya dengan meringis pelan, bila berteriak atau menangis akan dianggap tidak sopan, maka ketika ia mendapati klien tersebut menangis atau berteriak, maka perawat akan memintanya untuk bersuara pelan-pelan, atau memintanya berdoa atau malah memarahi pasien karena dianggap telah mengganggu pasien lainnya. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.


A.  Pengertian
       Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).

       Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan.  Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal.

       Human caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang bekaitan dengan dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana ekspresi,struktur  dan polanya bervariasi diantara kultur suatu tempat dengan tempat yang lainnya.

B.  Budaya dalam Transkultural Nursing
1.        Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.
2.        Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diingginkan atau sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan.
3.        Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang ddibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi ( Leininger, 1985).
4.        Etnosentriis adalah persepsi yang memiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya- budaya yang dimiliki oleh orang lain.
5.        Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan menurut ciri- ciri dan kebiasaan yang lazim.
6.        Ras adalah perbedaan macam –macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal muasal manusia.
7.        Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya.
8.        Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
9.        Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
10.    Cultural care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk membimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan , sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
11.    Culturl imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi dari pada kelompok lain.

C.  Paradigma Transcultural Nursing
       Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan transcultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya terhadap empat konsep sentral keperawatan yaitu : manusia, sehat, lingkungan dan keperawatan (Andrewand Boyle, 1995)
1.        Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan. Menurut Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).

2.        Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).
3.        Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi.
4.        Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memnadirikan individu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah perlindungan/mempertahankan budaya, mengakomodasi/negoasiasi budaya dan mengubah/mengganti budaya klien (Leininger, 1991).

D.  Definisi Nutrisi
            Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Macam-macam nutrisi bagi tubuh adalah :

Macam macam nutrisi yg dubutuhkan tubuh :
a)      Vitamin
            Vitamin  adalah zat organik yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik. Vitamin membantu proses zat gizi lainnya dan pembentukan sel darah merah, hormon, senyawa genetik dan kimia pada sistem syaraf. Kita membutuhkan jumlah kecil vitamin, kira-kira 1/8 sendok teh per hari.

            Vitamin yang larut dalam lemak disimpan dalam tubuh, jika terlalu banyak bisa menjadi racun. Termasuk vitamin A, D, E dan K. Kelebihan vitamin yang larut dalam air dihilangkan oleh tubuh secara alami. Termasuk vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B6, B12, C, Folic Acid (folacin), Pantothenik Acid dan Biotin. Vitamin B lain termasuk choline, inositol dan PABA (para-aminobenzoik acid).
Jika kita tidak mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, suplemen vitamin bisa digunakan dan harus sesuai dengan Recommended Dietary Allowances (RDA). (Karena resiko keracunan vitamin, penggunaan dosis tinggi harus diawasi oleh dokter).
Proses memasak dapat mempengaruhi vitamin pada makanan. Masak sayuran secepat mungkin dengan sedikit air; daging dengan dipanggang. Makanan 'Fortified' (diperkuat) dan 'enriched' (diperkaya) lebih baik daripada makanan 'non-fortified' dan 'non-enriched'. Susu Fortified memiliki tambahan vitamin A dan D sebagai pengganti yang hilang ketika lemak dalam susu dihilangkan.

b)      Air
Air melarutkan dan membawa nutrisi ke seluruh tubuh, membantu proses pencernaan, penyerapan, sirkulasi dan pengeluaran kotoran serta membantu mengatur temperatur tubuh. Tubuh harus mengganti 2-3 liter air setiap hari untuk melakukan fungsi ini. Tanpa penambahan air yang baru, orang akan mati dalam beberapa hari.
Sejumlah air yang dibutuhkan berasal dari makanan. Kira-kira 6-8 gelas air dibutuhkan untuk keseimbangan cairan tubuh. Minum jus, susu atau minuman lainnya dapat memenuhi kebutuhan ini. Bagaimanapun, beberapa minuman memiliki efek diuretik (membuang air keluar dari tubuh melalui urin). Termasuk minuman ini adalah minuman beralkohol, kopi, teh dan cola. Yang paling baik adalah air putih.


c)      Karbohidrat
Karbohidrat menyediakan energi untuk fungsi tubuh dan aktifitas dengan mensuplai kalori. Ini terjadi melalui perubahan karbohidrat menjadi glukosa (gula darah). Karbohidrat disimpan di hati dan otot sebagai glikogen. Tubuh merubah glikogen di hati menjadi glukosa untuk dilepaskan ke aliran darah saat dibutuhkan sebagai energi.
Ada 2 jenis karbohidrat, biasa dan kompleks. Karbohidrat biasa adalah gula, glukosa, fruktosa (keduanya berasal dari buah dan sayuran), laktosa (dari susu) dan sukrosa (dari gula tebu). Karbohidrat kompleks terdiri dari tepung atau serat makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat kompleks lebih baik bagi tubuh daripada karbohidrat biasa karena memiliki lebih banyak nilai gizi (termasuk protein, vitamin, dll).
Diet tinggi karbohidrat, rendah lemak dapat mengurangi resiko 5 dari 10 menyebab kematian paling besar: Penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, kanker dan atherosclerosis (pengerasan arteri karena timbunan kolesterol). 55%-60% kalori harian berasal dari karbohidrat, kurang dari 15% total kalori berasal dari karbohidrat biasa. Sumber karbohidrat adalah padi-padian, kacang-kacangan, kentang dan buah-buahan.

d)     Serat
Adalah kumpulan dari zat kimia berbeda dengan bermacam sifat fisiknya, yang dibagi menjadi 2 jenis dasar. Yang larut dan tidak larut. Ada 5 bentuk yaitu selulosa, hemiselulosa, lignin, pektin dan getah. Serat hanya ditemukan pada makanan yang berasal dari tumbuhan dan melalui alat pencernaan makanan tanpa diserap. Karena tidak diserap, serat sangat berguna membantu fungsi tubuh.
Serat membantu membawa makanan melalui usus besar dengan mudah dan membantu pembuangan kotoran. Diet tinggi serat bisa mengurangi resiko kanker rectum dan usus besar dan bisa menurunkan level kolesterol darah. Serat yang dapat larut menunjukkan dapat mengurangi level LDL, low-density lipoprotein ('kolesterol jahat') tanpa menurunkan level HDL, high-density lipoprotein ('kolesterol baik'). Serat yang dapat larut juga dapat memperlambat masuknya glukosa ke aliran darah, faktor penting untuk diabetes. Penyakit Usus, seperti peradangan, sembelit (susah buang air), iritasi usus, dapat dikurangi dengan diet tinggi serat. Orang dengan batu empedu, diabetes dan kegemukan juga bisa melakukan diet tinggi serat.
Konsumsi harian serat direkomendasikan berkisar 20-30 gram. kita bisa meyakinkan asupan serat yang cukup dengan makan banyak jenis makanan (mentah lebih baik), buah dan sayuran (tidak dikupas lebih baik) dan minum banyak air.
Sumber serat adalah semua roti gandum dan cereal gandum, terigu gandum, jagung dan padi, buah mentah dan sayuran (biarkan kulitnya), kacang polong, biji, kacang dan ginjal dan buncis. Serat yang tidak larut terdapat umumnya pada semua padi-padian dan buah-buahan dan makanan lainnya. Serat yang larut terdapat pada buah-buahan, sayuran dan beras merah.

e)      Lemak
Lemak menyediakan energi untuk tubuh dalam bentuk kalori dan dengan membawa vitamin A, D, E dan K. Ini adalah inti dari sumber energi dalam diet. Lemak mengandung 9 kalori setiap gramnya; karbohidrat dan protein 4 kalori per gram. Dalam hal penyimpanan energi, lemak diperlukan untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut, mengatur level kolesterol dalam darah, menyediakan asam lemak 'penting' (yang tidak dihasilkan tubuh dan harus diambil dari makanan) dan membuat rasa kenyang lebih cepat (dengan memperlambat pengosongan makanan dari perut).
Semua lemak adalah kombinasi dari asam lemak jenuh dan tak jenuh. Lemak jenuh tinggi biasanya padat pada suhu ruangan dan tetap baik. Lemak jenuh berasal dari hewan dan mentega, lemak susu, lemak daging dan kelapa dan minyak kelapa. Asam lemak tak jenuh umumnya mencair pada suhu ruangan. Contohnya minyak zaitun, kacang tanah, alpukat, jagung dan minyak wijen. Proses hidrogenasi menambahkan atom hidrogen ke lemak tak jenuh untuk membuat lebih keras dan lebih stabil. Biasanya lemak jenuh buatan tidak lebih baik daripada lemak jenuh hewan.
Sumber lemak adalah mentega, kacang, cream, kuning telur, keju dan daging. Sumber lemak yang lebih sehat adalah dari ikan segar, seperti salmon atau mackerel. Ini adalah sumber omega-3, yang menurunkan gumpalan darah dan juga bisa mencegah pengerasan arteri. Mengkonsumsi 2-3 ekor ikan segar tiap minggu sangat dianjurkan.

f)       Mineral
Mineral sangat penting bagi beberapa proses tubuh, seperti pembentukan tulang dan sintesa enzim, pengaturan otot jantung dan fungsi pencernaan. Penelitian menyarankan, tapi belum terbukti, bahwa kekurangan beberapa mineral dan kelebihan yang lain, dapat menyebabkan sakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan kanker. Beberapa mineral yang dikonsumsi lebih besar dari yang dibutuhkan bisa menyebabkan masalah serius. Seperti vitamin, memakan diet seimbang adalah cara terbaik untuk menjamin asupan cukup mineral.
Tiga macam mineral yang sangat dibutuhkan tubuh adalah kalsium, phospor dan zat besi. Mineral lain yang dibutuhkan oleh tubuh adalah chromium, kobalt, tembagam fluorin, iodin, magnesium, mangan, molybdenum, potasium, selenium, sodium, sulfur dan zinc.

g)      Kalsium
Adalah mineral yang paling banyak dalam tubuh. Bekerja dengan phospor membangun dan menjaga tulang dan gigi. Sumbernya adalah susu dan produknya, keju, sayuran berwarna hijau tua dan kerang.

h)      Phospor
 Mineral kedua terbanyak, melakukan fungsi lebih banyak dari mineral lainnya dan memainkan peran hampir semua reaksi kimia di tubuh. Sumbernya adalah semua padi-padian, keju dan susu, kacang, daging, unggas, ikan, kacang dikeringkan dan buncis dan kuning telur.

i)        Zat besi
Dibutuhkan untuk pembentukan myoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan otot dan hemoglobin yang memberi oksigen ke darah. Sumbernya adalah daging, buncis, sayuran hijau, produk padi yang diperkaya zat besi, kacang dan kerang. Standar konsumsi zat besi untuk wanita lebih besar dari pria. Selama kehamilan wanita disarankan mengkonsumsi suplemen zat besi untuk menjaga asupan yang cukup.




E.  Definisi Etnofarmakologi
       Kajian etnofarmakologi adalah kajiantentang penggunaan tumbuhan yang berfungsi sebagai obat atau ramuan yang dihasilkan penduduk setempat untuk pengobatan (Martin, 1998).

 Rumusan Masalah :
A.    Etiologi penyakit berdasarkan budaya
B.     Tradisi dalam etnofarmakologi
C.     Kualitas panas dalam makanan
D.    Kualitas dingin dalam makanan
E.     Defenisi makanan
F.      Defenisi bukan makanan
G.    Fungsi makanan
H.    Klasifikasi makanan


  Tujuan :
a.       Tujuan umum
Memenuhi tugas makalah mata kuliah TRANSKULTURAL dengan judul “etnofarmakologi”.

b.      Tujuan khusus
*      Agar para pembaca khususnya mahasiswa STIKESI dapat memahami tentang transkultural dan etnofarmakologi
*      Agar pembaca dapat memahami tentang tradisi dalam etnofarmakologi.
*      Agar pembaca dapat memahami tentang defenisi,fungsi,dan klasifikasi makanan














BAB II
ISI
             
A.  Etiologi Penyakit Berdasarkan Budaya
       Penyakit merupakan suatu fenomena kompleks yang berpengaruh negatif terhadap kehidupan manusia. Perilaku dan cara hidup manusia dapat merupakan penyebab bermacam-macam penyakit baik di zaman primitif maupun di masyarakat yang sudah sangat maju peradaban dan kebudayaannya.
      Etiologi penyakit dapat dijelaskan melalui sihir, tetapi juga sebagai akibat dosa. Simbol sosial juga dapat merupakan sumber penyakit. Dalam peradaban modern, keterkaitan antara symbol-simbol sosial dan risiko kesehatan sering tampak jelas, misalnya remaja merokok. Suatu kajian hubungan antara psikiatri dan ant ropologi dalam konteks perubahan sosial ditulis oleh Rudi Salan (1994) berdasarkan pengalaman sendiri sebagai psikiater; salah satu kasusnya sebagai berikut: Seorang perempuan yang sudah cukup umur reumatiknya diobati hanya dengan vitamin dan minyak ikan saja dan percaya penyakitnya akan sembuh.
 Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep penyebab sakit, yaitu:
a)      Naturalistik
Penyebab bersifat Naturalistik yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidak seimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan. Konsep sehat sakit yang dianut pengobat tradisional (Battra) sama dengan yang dianut masyarakat setempat, yakni suatu keadaan yang berhubungan dengan keadaan badan atau kondisi tubuh kelainan-kelainan serta gejala yang dirasakan. Sehat bagi seseorang berarti suatu keadaan yang normal, wajar, nyaman, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan gairah. Sedangkan sakit dianggap sebagai suatu keadaan badan yang kurang menyenangkan, bahkan dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan seseorang tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti halnya orang yang sehat.
b)      Personalistik
            Konsep personalistik menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu,roh,leluhur atau roh jahat) atau makhluk manusia (tukang sihir, tukang tenung).
Menelusuri nilai budaya, misalnya mengenai pengenalan kusta dan cara perawatannya. Kusta telah dikenal oleh etnik Makasar sejak lama. Adanya istilah kaddala sikuyu (kusta kepiting) dan kaddala massolong (kusta yang lumer), merupakan ungkapan yang mendukung bahwa kusta secara endemik telah berada dalam waktu yang lama dalam etnik tersebut.
Seorang pengobat tradisional yang juga menerima pandangan kedokteran modern, mempunyai pengetahuan yang menarik mengenai masalah sakit-sehat. Baginya, arti sakit adalah sebagai berikut: sakit badaniah berarti ada tanda-tanda penyakit di badannya seperti panas tinggi, penglihatan lemah, tidak kuat bekerja, sulit makan, tidur terganggu, dan badan lemah atau sakit, maunya tiduran atau istirahat saja. Pada penyakit batin tidak ada tanda-tanda di badannya, tetapi bisa diketahui dengan menanyakan pada yang gaib. Pada orang yang sehat, gerakannya lincah, kuat bekerja, suhu badan normal, makan dan tidur normal, penglihatan terang, sorot mata cerah, tidak mengeluh lesu, lemah, atau sakit-sakit badan.
Sudarti (1987) menggambarkan secara deskriptif persepsi masyarakat beberapa daerah di Indonesia mengenai sakit dan penyakit; masyarakat menganggap bahwa sakit adalah keadaan individu mengalami serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Anak yang sakit ditandai dengan tingkah laku rewel, sering menangis dan tidak nafsu makan. Orang dewasa dianggap sakit jika lesu, tidak dapat bekerja, kehilangan nafsu makan, atau “kantong kering” (tidak punya uang).
 Selanjutnya masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian yaitu:
·                     Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia
·                     Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin
·                     .Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain.).

            Untuk mengobati sakit yang termasuk dalam golongan pertama dan ke dua, dapat digunakan obat-obatan, ramuan-ramuan, pijat, kerok, pantangan makan, dan bantuan tenaga kesehatan. Untuk penyebab sakit yang ke tiga harus dimintakan bantuan dukun, kyai dan lain-lain. Dengan demikian upaya penanggulangannya tergantung kepada kepercayaan mereka terhadap penyebab sakit. Beberapa contoh penyakit pada bayi dan anak sebagai berikut:
ü  Sakit demam dan panas.
Penyebabnya adalah perubahan cuaca, kena hujan, salah makan, atau masuk angin. Pengobatannya adalah dengan cara mengompres dengan es, oyong, labu putih yang dingin atau beli obat influensa. Di Indramayu dikatakan penyakit adem meskipun gejalanya panas tinggi, supaya panasnya turun. Penyakit tampek (campak) disebut juga sakit adem karena gejalanya badan panas.
ü   Sakit mencret (diare).
Penyebabnya adalah salah makan, makan kacang terlalu banyak, makan makanan pedas, makan udang, ikan, anak meningkat kepandaiannya, susu ibu basi, encer, dan lain-lain. Penanggulangannya dengan obat tradisional misalkan dengan pucuk daun jambu dikunyah ibunya lalu diberikan kepada anaknya (Bima Nusa Tenggara Barat) obat lainnya adalah Larutan Gula Garam (LGG), Oralit, pil Ciba dan lain-lain. Larutan Gula Garam sudah dikenal hanya proporsi campurannya tidak tepat.
ü   Sakit kejang-kejang
Masyarakat pada umumnya menyatakan bahwa sakit panas dan kejang-kejang disebabkan oleh hantu. Di Sukabumi disebut hantu gegep, sedangkan di Sumatra Barat disebabkan hantu jahat. Di Indramayu pengobatannya adalah dengan dengan pergi ke dukun atau memasukkan bayi ke bawah tempat tidur yang ditutupi jaring.
ü   Sakit tampek (campak)
Penyebabnya adalah karena anak terkena panas dalam, anak dimandikan saat panas terik, atau kesambet. Di Indramayu ibu-ibu mengobatinya dengan membalur anak dengan asam kawak, meminumkan madu dan jeruk nipis atau memberikan daun suwuk, yang menurut kepercayaan dapat mengisap penyakit.


B.  Tradisi Dalam Etnofarmakologi
       Institut Pertanian Bogor, mengatakan pemanfaatan kearifan pengetahuan lokal seperti etnofarmakologi bersama dengan aplikasi teknologi yang tepat mampu memberikan sejumlah manfaat pada masyarakat dan alam. Sementara itu, partisipasi masyarakat, menurut Latifah, merupakan salah satu kunci kesuksesan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam.

       Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa hingga 65% dari  penduduk negara menggunakan obat alam atau obat herbal, atau jamu. Nenek moyang bangsa Indonesia memang mewariskan budaya pengobatan  tradisional yang banyak ragamnya, baik itu ramuan tradisional yang  rasional maupun yang tidak rasional yang mengarah pada klenik atau suatu hal yang bersifat metafisik.

C.  Kualitas Panas Dalam Makanan
       Kualitas panas dalam makanan dapat mempengaruhi nilai gizi dalam makanan tersebut, oleh sebab itu makanan tersebut harus dipertahankan dengan cara :
1)   Makanan Direbus dan Dikukus
Merebus sayuran dapat menghiiangkan vitamin C dan beberapa vitamin B yang memang bersifat larut air. Merebus dalam waktu lama juga dapat memengaruhi indeks glikemik makanan. 
              
2)   Makanan Digoreng
Tak dipungkiri, menggoreng akan menambah kalori pada makanan. Meski begitu, menggunakan minyak dalam jumlah moderat bisa menjadi cara menyehatkan. Selain cepat matang juga meminimalkan kerusakan akibat panas.
"Menggoreng akan menahan vitamin B dan vitamin C yang larut air," ujar Wills. Sayuran yang tinggi karotenoid (kelompok antioksidan) lebih baik dimasak atau dimakan dengan sedikit minyak. sementara wortel atau tomat baik bila ditumis.

3)   Makanan Dipanggang atau Dibakar
Metode ini merupakan alternatif yang lebih sehat ketimbang menggoreng. Menggunakan alas memasak dengan rak secara khusus akan efektif terutama untuk daging olahan. Metode ini merupakan pilihan paling menyehatkan, tetapi perlu ditekankan bahwa membakar makanan terlalu lama hingga menimbulkan warna kehitaman bisa menghasilkan bahan kimia  pencetus kanker.

4)   Dimasak Menggunakan Microwave
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa memasak menggunakan microwave merupakan cara paling efektif untuk mempertahankan vitamin larut air seperti vitamin C karena paparan panas berkurang dan sedikit air digunakan. Sayang, hal ini dapat merusak antioksidan larut lemak. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of The Science of Food and Agriculture mengungkapkan, brokoli yang dimasak dengan microwave kehilangan antioksidan hingga 97 persen.

5)   Makanan Dipanaskan Kembali
Pada saat dipanaskan kembali akan lebih banyak zat gizi yang rusak. Bila makanan perlu disimpan, menekankan harus didinginkan dulu dan segera disimpan di lemari es atau freezer. "Tutup dan simpan di tempat yang dingin. Vitamin B dan C akan berkurang jika makanan dibiarkan hangat terlalu lama atau terlalu panas," ungkap Wills.


D.  Kualitas Dingin Dalam Makanan
       Kualitas dingin dalam makanan dapat dipertahankan dengan lemari pendingin yang merupakan  tempat baik untuk menyimpan makanan. Namun temperatur dalam lemari pendinginpun harus disesuaikan dengan baik agar gizi dalam makanan tersebut tidak rusak.

E.  Definisi Makanan.
       Makanan adalah zat yang kita makan sehari-hari, yang mengandung nilai gizi dan juga kandungan lain di dalam makanan yang tidak mengandung gizi sama sekali. Jadi makanan sangat diperlukan oleh tubuh kita untuk mengganti sel-sel yang rusak, sebagai zat pembangun, dan sebagai sumber energi.

       Zat lain pada makanan merupakan bahan tambahan yang dicampurkan ke dalam makanan. Jadi kita harus hati-hati kalau hendak makan- makanan yang tidak bernilai gizi. Bahan tambahan makanan ada yang alami dan ada pula yang buatan.

F.   Definisi Bukan Makanan
       Definisi bukan makanan merupakan kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non-makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdifungsi makanan pada makhluk hidup seperti:
1)        Kebutuhan fasilitas tempat tinggal
2)        Kebutuhan pendidikan
3)        Kebutuhan perlengkapan hidup (baju,sandal, dll).

G. Fungsi Makanan
       Makanan merupakan kebutuhan primer yang sangat penting bagi tubuh, dalam ilmu gizi fungsi makanan terdiri dari :
a)        Memenuhi kebutuhan jiwa
v  Memberi rasa kenyang
v  Memenuhi kebutuhan naluri kepuasan jiwa
v  Memenuhi kebutuhan sosial budaya

b)        Sebagai fungsi biologis
v  Pemberi tenaga
v  Mendukung sel-sel berbentuk pertumbuhan tubuh
v  Mendukung pertumbuhan sel-sel / mengganti bagian-bagian sel yang rusak
v  Mengukur methabolisme zat-zat gizi / kaseimbangan cairan serta asam basa tubuh
v  Sebagai pertahanan tubuh

H.  Klasifikasi makanan
       Klasifikasi makanan menurut OUNFA Makanan yang kita konsumsi sehari - hari dapat diklasifikasikan berdasarkan metode produksinya.
Penghargaan
Kelas
Cara Pertanian
1 Bintang
Kelas Konvensional
Pengaturan makanan dan obat-obatan pusat Amerika (FDA) menentukan dosis penggunaan racun tumbuh-tumbuhan, obat-obatan dan bahan bahan kimia (pupuk, racun binatang perusak, hormon dan racun serangga perusak kimia) secara ketat.
Pada waktu penanaman pertanian atau peternakan, produk-produk yang mematuhi peraturan pemakaian dosis penggunaan racun tumbuh-tumbuhan, obat-obatan dan bahan kimia pertanian akan dianugerahi penilaian bintang 1.
2 Bintang
100% Kelas Semua Murni
Produk-produk pertanian kelas Konvensional, setelah diperas menjadi jus sayur sayuran dan buah-buahan tanpa dicampur air, namun mendapat tambahan gula secukupnya yang di ijinkan (misalnya pada saat penanaman pohon jeruk jika dosis penggunaan racun binatang perusak dan bahan kimia pertanian mematuhi peraturan pemakaian, jus jeruk 100% yang diperas dari buah jeruk diijinkan untuk ditambah gula secukupnya namun tidak ditambah dengan air).Produk ini akan dianugerahi penilaian bintang 2.
3 Bintang
Kelas Peralihan
Seseorang yang akan memulai pertanian atau peternakan organik harus mengajukan permohonan kepada Kementerian Pertanian, Pemerintah Amerika Serikat. Kementerian ini akan menguji sisa-sisa racun, binatang perusak dan bagian bagian bahan kimia tanah dan tanah tersebut harus tidak digunakan atau dibiarkan selama 3 tahun.
Jika seseorang akan memulai pertanian segera tanpa menggunakan racun binatang perusak dan bahan kimia pertanian, hasil tanaman selama jangka waktu peralihan sebelum mencapai masa peralihan 3 tahun akan dianugerahi penilaian bintang 3.
4 Bintang
Kelas Ekologi
Pada akhir jangka masa 3 tahun, tanah akan bebas dari sisa-sisa bahan kimia. Jika racun binatang perusak dan bahan kimia tidak digunakan dalam pertanian, terkena debu-debu yang beraasal dari pabrik dengan jarak 30 km dari tanah pertanian atau tanah-tanah pertanian yang bersebelahan dengan tanah pertanian tersebut masih menggunakan racun tumbuhan obat-obatan, maka hasil pertanian akan tercemar secara tidak langsung . Hasil yang diproduksi dalam keaadaan ini akan dianugerahi penilaian bintang 4.
5 Bintang
Kelas Organik
Pertanian organik memerlukan jangka waktu tanah dibiarkan atau  tidak digunakan selama 3 tahun. Sama sekali tidak menggunakan obat.
Hasil yang diproduksi setelah tanah dibiarkan atau tidak digunakan untuk jangka waktu masa 3 tahun, tanpa adanya sumber pencemaran dalam jarak 30 km dari tanah pertanian, pengawasan terhadap masyarakat yang tinggal disekitarnya, kecepatan kendaraan yang keluar masuk tanah pertanian yaitu hanya 8 km per jam serta penggunaan racun pertanian binatang perusak dan bahan kimia pertanian yang sangat dilarang akan dianugerahi penilaian bintang 5.






BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
       Keperawatan transkultural adalah suatu proses pemberian asuhan keperawatan yang difokuskan kepada individu dan kelompok untuk mempertahankan , meningkatkan perilaku sehat sesuai  dengan latar budaya tersebut.

          Budaya dalam Transkultural Nursing
v Budaya
v Nilai budaya
v Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan
v Etnosentris (persepsi yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki orang lain)
v Etnis
v Ras
v Etnografi (ilmu yang mempelajari budaya dengan pendekatan metodology)
v Care
v Caring

Etiologi Penyakit Berdasarkan Budaya
       Penyakit merupakan suatu fenomena kompleks yang berpengaruh negatif terhadap kehidupan manusia. Perilaku dan cara hidup manusia dapat merupakan penyebab bermacam-macam penyakit baik di zaman primitif maupun di masyarakat yang sudah sangat maju peradaban dan kebudayaannya.

Fungsi Makanan
       Makanan merupakan kebutuhan primer yang sangat penting bagi tubuh, dalam ilmu gizi fungsi makanan terdiri dari :
c)        Memenuhi kebutuhan jiwa
v  Memberi rasa kenyang
v  Memenuhi kebutuhan naluri kepuasan jiwa
v  Memenuhi kebutuhan sosial budaya
d)       Sebagai fungsi biologis
v  Pemberi tenaga
v  Mendukung sel-sel berbentuk pertumbuhan tubuh
v  Mendukung pertumbuhan sel-sel / mengganti bagian-bagian sel yang rusak
v  Mengukur methabolisme zat-zat gizi / kaseimbangan cairan serta asam basa tubuh
v  Sebagai pertahanan tubuh




B.  Saran
       Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis juga dapat mengetahui apa yang dimaksud Trankultural Nursing, Nutrisi, Etnofaramkologi, Etiologi penyakit berdasarkan budaya, Tradisi dalam etnofaramakologi, Kualitas panas dalam makanan, Kualitas dingin dalam makanan, Definisi makanan dan bukan makanan beserta fungsinya dan juga dapat mengetahui bagaimana Klasifikasi makanan tersebut.















DAFTAR PUSTAKA

Andrew . M & Boyle. J.S, (1995), Transcultural Concepts in Nursing care, 2nd Ed, Philadelphia, JB Lippincot Company.
Cultural Diversity in Nursing, (1997), Transkultural Nursing ; Basic Concepts and case Studies, Ditelusuri tanggal 14 Oktober 2006.
Dari http://www.google.com/rnc.org/ transkultural nursing.
















TUGAS TRANSKULTURAL
ETNOFARMAKOLOGI




OLEH :
NOPRIANDI
0810 038 105 133


DOSEN PEMBIMBING :
Dr. H. CHARLES DARWIN, DC, M.Pd



STIKES INDONESIA
PADANG
2010 / 2011


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas transkultural tentang “Etnofarmakologi” yang dapat memberikan pengetahuan tentang obat-obat tadisional. Dan dari makalah ini diharapkan kita semua dapat mengetahui fungsi tentang obat-obat tradisional yang baik serta dapat diaplikasikan  dalam kehidupan sahari-hari.
Sebagai sarana yang berbobot makalah ini sangat membantu khususnya dalam memberi materi pembelajaran mengenai pengetahuan tentang obat-obat tradisional.
Selanjutnya saya sebagai penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberi motivasi bagi pembaca untuk dapat mengetahui tentang obat-obat tradisional serta fungsinya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.